Jumat, 05 Oktober 2012

LUKA

Ini adalah cerita yang saya ilhami dari cerita atasan saya. Dimana cerita ini mengisahkan seorang anak yang sangat nakal yang suka membuat orang lain terluka. Dan ayahnyalah yang menyadarkannya.

                     #################################################

Kehidupan di dunia memang tidak mudah baik bagi seorang yang sedang menuntut ilmu (pelajar) atau seorang yang dalam dunia kerja (pekerja), selalu saja ada halangan rintangan yang selalu mengiringinya, baik itu cercaan, cibiran, atau sesuatu yang membuatmu merasa kesulitan. Tapi pasti ada alasan kenapa kita bisa bertahan dalam setiap situasi.

Seorang pelajar laki-laki sebut saja Cahya, dia seorang yang brandal. Di sekolahnya dia adalah seorang playboy yang selalu menykiti hati dan perasaan setiap wanita yang ia kencani. bukan hanya itu, dia juga suka memalak para adik kelasnya. Memang di sekolah itu tadak ada yang berani menentangnya bahkan seoarang guru sekalipun, tapi Cahya adalah orang yang tunduk pada ayahnya.

Suatu ketika dia terlibat perkelahian dengan adik kelasnya yang berani menentangnya. Memang dia menang dan adik kelasnya itu babak belur sampai dirawat di rumah sakit bahkan sampai masuk ruang UGD. Orang tua dari adik kelasnya yang tidak terima atas apa yang terjadi pada anaknya itu mengajukan keluhan kepada kepala sekolah. Kepala sekolah memutuskan untuk memanggil orang tua Cahya.

Ayah Cahya yang datang menghadap ke Kepala sekolahnya itu, di sana Ayah cahya dimarahi dan di bilangin oleh Kepala sekolah. Setelah kira-kira 2 jam Ayah cahya berada di ruang kepala sekolah, di keluar dan langsung pulang tanpa sepatah katapun kepada Cahya.

Di rumah Cahya takut akan dimarahi oleh Ayahnya habis-habisan.
 Ayah cahya berkata pada Cahya.
Ayah : "Cahya, belilah paku sebanya orang yang telah kamu sakiti". Suruhnya lantang kepada Cahya.
Cahya : "Baik, Ayah dengan senang hati". Jawabnya

Lalu Cahya membelinya di toko bangunan terdekat. Setelah membelinya dia langsung pulang ke rumah dan menunjukan sekantung paku kepada ayahnya.
Cahya :"Ayah..!! Ini aku sudah membeli paku yang ayah minta !." seru Caha pada ayahnya sambil menunjukkan sekantung paku yang baru dia beli.
Ayah :"Sekarang, tancapkan paku-paku itu di belakang rumah !." Suruhnya kepada Cahya.

Lalu Cahya pun pergi ke belakang rumah dan menancapkan semua paku yang telah ia belinya.
Cahya :"Ayah..!! Aku telah menancapakan semua paku seperti yang ayah suruh !"
Ayah :"Bagus, sekarang setiap kamu berbuat satu kebaikkan kepada orang yang telah kau sakiti maka cabutlah satu paku dan kumpulkan. Setalah kalauu sudah berhasil mencabut semua paku, berikan semua paku-paku itu kepada ayah."
Cahya :"Baik, yah !!"

Setelah kejadian itu, Cahya menuruti perintah ayahnya. Dia sekarang selalu berbuat kebaikkan dan setiap dia mengerjakan satu kebaikkan, dia mencabut satu paku yang berada di belakang rumah seperti yang di perintahkan ayahnya dan mengumpulkannya.

Suatu ketika paku-paku tersebut habis dicabut dan terkumpul semua paku-paku itu  di dalam kantung.
Cahya :"Ayah..!! Ini semua paku-pakunya, yah !." seru Cahya kepada ayahnya sambil menunjukkan sekantung paku tersebut.
Ayah :"Benarkah ?." Jawabnya.
Cahya :"Benar, Ayah !"
Dan si Ayah segera menuju ke belakang rumah dan Cahya pun mengikutinya.

Cahya :"Lihatlah Ayah, aku telah mencabut semuanya." Ucapnya semangat.
Ayah :"Lihatlah anakku, kau telah menancapkan paku di tembok itu dan kini kau telah mencabut semua".
Cahya :"Maksud ayah apa?" Jawab Cahya penasaran dengan yang di ucapkan oleh ayahnya.
Ayah :"Ibarat kau yang talah menancapkan luka-luka di hati orang yang kau sakiti, meski kau telah berbuat baik kepada mereka, luka mereka tak akan hilang. Seperti tembok yang kau tancapkan paku-paku itu, lihatlah lubang-lubangnya, TAK AKAN HILANG." Ucapnya.

Setelah mendengarkan kata-kata dari ayahnya, Cahya berubah menjadi orang yang baik. Dia tahu sekarang, orang-orang yang telah dia lukai masih menyimpan luka yang tidak akan hilang meski Cahya telah berusaha sekeras apapun untuk menghapusnya.

Jadi teman-teman sekalian, janganlah menbuat luka. Karena luka itu sulit untuk di hapus.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar